CEPAT UPDATE - Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Politikus PDI-P, Budiman Sudjatmiko, mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo yang terletak di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/7/2023).
Konferensi pers digelar di hadapan awak media, di mana Prabowo terlihat kaget saat Budiman tiba-tiba menyebut bahwa mereka pernah berhadapan di masa lalu.
"Saya sebagai orang yang pernah berhadapan dengan beliau, tadi bertemu dengan cara pandang ini bangsa harus diselamatkan, demokrasi harus diselamatkan," ujar Budiman kepada awak media.
Melihat reaksi Prabowo, Budiman tersenyum sambil menatapnya dan berkelakar, "Enggak salah ya apa yang saya sampaikan?"
Prabowo menjawab, "Tidak salah, hanya saya sedikit sempurnakan."
Menurut Prabowo, mereka berdua memang pernah berada di poros yang berbeda selama masa orde baru.
Baca Juga: Tidak Pulang Kampung Luis Milla Asik di Bali, Negosiasi dengan Bali United?
Namun, Prabowo menegaskan bahwa perbedaan itu terjadi karena kondisi politik di Tanah Air saat itu.
"Kita memang pernah berhadapan, tapi yang buat kita dulu (berbeda) suatu keadaan, kondisi, sistem. Ternyata, kenyataannya, kita sebenarnya memiliki cita-cita yang sama," ungkap Prabowo.
Budiman Sudjatmiko adalah seorang aktivis reformasi yang berani menentang kepemimpinan Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Baca Juga: Warga 1 Kampung di Garut Tiba-tiba Punya Hutang, Kaget Didatangi Penagih Hutang, Ko Bisa?
Ia juga merupakan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kemudian dituduh menjadi dalang peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli.
Akibatnya, Budiman divonis 13 tahun penjara pada tahun 1997. Namun, hukumannya berkurang menjadi 3,5 tahun karena mendapatkan amnesti dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur.
Artikel Terkait
Ternyata Banyak Keluhan Masyarakat, Ada Kecurangan Dalam PPDB Zonasi 2023 di Daerah, Baca di Sini!
Daftar 5 Wakil Menteri Baru Jokowi yang Baru Dilantik Hari Ini
Menkominfo Baru, Budi Arie Setiadi Dilantik Jokowi Gantikan Johnny G Plate
Ini Perintah Jokowi ke Budi Arie Setiadi Usai Dilantik jadi Menkominfo
Kala Surya Paloh Sayang 1000 Kali Sayang ke Jokowi, Gerakan Perubahan Dikalim Sama Dengan Revolusi Mental